Headset diciptakan pertama
kali pada tahun 1910 oleh Nathaniel Baldwin, mahasiswa Universitas Stanford.
Namun penemuannya ini tidak langsung menjadi perhatian, karena layaknya
penemu-penemu zaman itu, Baldwin tidak berminat untuk memproduksi temuannya
secara massal. headset pertama kali dbuat antara tahun 1919 dan 1921
Pada Perang Dunia I, angkatan laut Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memesan 100 headset untuk keperluan perang. Semenjak itulah masyarakat mulai sadar dengan teknologi ini, bahkan pada 1961 headset masuk ke kokpit pesawat, pilot menyukainya karena headset ringan dan nyaman dipakai. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telpon adalah pada tahun 1970. Pada awal 2000, bersamaan dengan meledaknya telpon selular, headset nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai populer.
Pada Perang Dunia I, angkatan laut Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memesan 100 headset untuk keperluan perang. Semenjak itulah masyarakat mulai sadar dengan teknologi ini, bahkan pada 1961 headset masuk ke kokpit pesawat, pilot menyukainya karena headset ringan dan nyaman dipakai. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telpon adalah pada tahun 1970. Pada awal 2000, bersamaan dengan meledaknya telpon selular, headset nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai populer.
PERKEMBANGAN LAINNYA
Alat dengar telinga untuk
telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20. Di tahun 1986, terdapat
teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan earphone untuk
melindungi pendengaran pilot dari kebisingan di first non-stop around-the-world
flight.
Ketika itu, juga terkenal
produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali.
Setelah itu, hanya alat sensitive earphone satu-satunya cara untuk mendengar
sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.
Selama tahun 1990 dan 2000
earphones menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi. Dan tahun
1919,sensitive earphone ini digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum
sebagus sekarang. Gangguan/ noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih
kasar/ mentah.
Dahulu ketika kita
menggunakan radio, earphones harus disambungkan ke terminal baterai yang
bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi
listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena menggagetkan.
Terlalu sering menggunakan
atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran
atau penurunan fungsi pendengaran atau tuli. Apalagi biasanya earphone
digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk ‘melawan’ noise dari luar yang
biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat berisiko
tinggi.
Ketulian sudah dapat
menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan
earphone tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut earphone, telinga
terasa panas dan berdengung hebat.
Itu terjadi akibat kelelahan
koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan
koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan
gangguan pendengaran menetap.
Untuk orang dengan
pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka
itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.
Hanya dapat diobati dengan
terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya
berkurang, tapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ
telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara.
Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.
Badan Kesehatan Dunia (WHO),
Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan
pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15
tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti
kebiasaan penggunaan earphone.
Selain itu, jangan
menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat
pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain, dll yang
kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena
pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari
earphones.
Keseimbangan badan pun bisa
kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita
menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin
membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi.